“Sahabatku, Kenangan Indahku”
Saat ini aku
mempunyai tiga orang sahabat, yaitu Erna, Kiki, dan Okta. Di antara ketiga
sahabatku, yang pertama kali aku kenal adalah Kiki. Karena pada saat itu aku
baru saja pindah ke kota ini, jadi pada saat hari pertama mengikuti tes RSBI
aku ditemani oleh Ibuku. Saat sudah sampai di sekolah, kami segera mencari
ruangan tes. Kebetulan pada saat itu di ruangan tes juga ada Kiki yang ditemani
oleh Kakaknya. Ibuku langsung berbicara dengan Kakaknya Kiki tentang nomor urut
tempat duduk. Setelah aku dan Kiki mendapatkan nomor urut yang cocok, Ibuku dan
Kakaknya langsung pulang. Pada saat itu kami mulai berkenalan. Saat aku
berkenalan, aku merasa Kiki orang yang sangat sombong. Jadi aku hanya sekedar
berkenalan dengannya dan tidak pernah lagi mengajaknya berbicara.
Setelah
pembagian kelas ternyata aku dan Kiki mendapatkan kelas yang sama, yaitu kelas
7A. Walaupun kami teman sekelas, tapi kami seperti tidak saling mengenal.
Mungkin dalam seminggu dapat dihitung berapa kali aku berbicara dengan Kiki,
terkadang juga dalam sehari tak sekalipun aku berbicara dengannya. Tapi itu
semua mulai berubah ketika ada pengumuman bahwa akan terjadi perolingan kelas.
Saat itu kami mulai dekat dan semakin sering kami saling berkirim pesan.
Setelah
terjadi perolingan kelas, ternyata aku dan Kiki mendapatkan kelas yang sama,
yaitu di kelas 8B. Hari pertama berada di kelas 8B kami saling memperkenalkan
diri. Dari sinilah aku mulai mengenal teman-teman baruku dan juga aku mulai
mengenal kedua orang yang tak pernah kusangka akan menjadi sahabatku, yaitu
Erna dan Okta. Pada saat itu kami memang belum terlalu dekat. Kiki yang lebih
dulu dekat dengan Erna dan Okta. Setelah beberapa minggu bersekolah, kami
mendapatkan tugas yang menjadikan kami satu kelompok. Dari sinilah awal kami
mulai dekat. Seiring berjalannya waktu, kami semakin dekat dan menjalin sebuah
persahabatan. Aku menganggap mereka sebagai sahabat terbaikku. Mereka selalu
ada saat aku merasakan sedih maupun senang. Walaupun terkadang dalam
persahabatan kami ada masalah, tapi kami bisa mengatasinya. Tak terasa sudah
lebih 1 tahun kami bersahabat. Telah banyak hal yang kami lewati bersama. Jika
salah satu dari kami tidak ada pasti seperti ada yang kurang.
Sekarang
kami telah berada di kelas 3 SMP dan beberapa bulan lagi kami akan berpisah.
Kami berpisah bukan karena sebuah masalah, tapi kami berpisah untuk mengejar
dan meraih cita-cita kita masing-masing. Hari-hari terakhir kami bersama, kami
mencoba untuk melakukan hal-hal yang mengesankan. Hari pelulusan di SMP adalah
hari yang sangat ku tunggu dan juga hari yang tidak ingin ku lalui. Di satu
sisi aku senang jika lulus maka aku bisa melanjutkan pendidikanku. Tetapi di
sisi lain aku merasa sangat sedih karena harus berpisah dengan sahabatku. Saat
terakhir bersama sahabatku pasti sangat menyedihkan, karena saat itulah saat
terakhir kami dapat berkumpul bersama. Walaupun di sekolah yang baru nanti
belum tentu aku bisa mendapatkan sahabat terbaik seperti mereka dan pasti aku
masih akan selalu terbayang kenangan indah bersama mereka, tetapi itu semua
harus aku jalani demi meraih cita-citaku. Aku hanya berharap semoga
persahabatan kami tetap abadi dan kelak dikemudian hari kami dapat bertemu
kembali dan telah menjadi orang yang sukses.
Amanat :
Sahabat
sejati akan tetap saling setia dan menyayangi walaupun telah terpisah. Sejauh
apapun jarak yang memisahkan mereka, tetapi seorang sahabat akan selalu ada di
hati. Karena menjadi sahabat ibarat sebuah janji dalam hati, jika telah
diucapkan maka akan selalu tersimpan dan teringat sebagai kenangan indah dalam
memori.